Asesmen formatif berfungsi sebagai instrumen diagnostik yang tak ternilai untuk memahami tingkat penguasaan siswa secara mendalam. Ini bukan sekadar evaluasi, melainkan komponen yang melekat dalam proses pembelajaran untuk mendukung pertumbuhan.
Melalui umpan balik yang relevan dan tepat waktu, asesmen formatif secara efektif menutup celah antara pemahaman aktual siswa dan tingkat penguasaan yang diinginkan, sehingga mendorong siklus refleksi dan perbaikan berkelanjutan.
(Ackermans dkk., 2021; Hornos dkk., 2024; Mohd Noordin dkk., 2023)
Dengan pendekatan berbasis data, asesmen formatif bertransformasi menjadi instrumen dinamis yang proaktif membantu siswa mengembangkan kapasitas kognitif dan metakognitif mereka, menciptakan pengalaman belajar yang lebih terarah dan personal.
(Fukushima dkk., 2025; Ravi dkk., 2024; Zhu dkk., 2023)